Friday, December 4, 2009

GUNUNG BROMO TEMPAT KERAMAT BAGI MASYARAKAT TENGGER



GUNUNG BROMO ADALAH TEMPAT UPACARA YANG DIKERAMAT BAGI PUNDUDUK TENGGER

Bromo diambil dari seorang Dewa Utama Hindu yang bernama BRAHMA, gunung tersebut masih aktif seperti gunung berapi yang lain. Sebagai tempat wisata Gunung Bromo adalah primadona dari Jawa Timur yang letaknya berada di empat wilayah yaitu Probolinggo, Lumajang Pasuruan Malang.

Gunung Bromo mempunyai ketinggian sekitar 2.392 meter dari permukaan laut. Posisi Gunung Bromo berhadapan dengan lembah dan lautan pasir yang luasnya sekitar 10 km, garis tengahnya sekitar 800 meter (utara – selatan) dan 600 Meter (barat – timur)

Untuk menuju lokasi Bromo perjalanannya begitu sulit berdebu karena harus melalui lautan pasir yang begitu luas. Maka dari itu kendaraan biasa tidak disarankan untuk melewati daerah tersebut. Jadi harus menggunakan kendaraan JEEP atau kuda yang sudah dipersiapkan oleh pengelolah wisata, atau pungunjung bisa berjalan kaki menuju daerah wisata tersebut. Meskipun perjalanannya begitu sulit dan berdebu tapi wisatawan dalam maupun luar negeri tidak merasa lelah ,capek karena yang dilewati pemandangannya begitu indah melihat padang pasir yang begitu luas, dan kanan maupun kiri diapit oleh pegunungan. Kita kalau sudah ada disana kita merasa kecil, disitulah kita seakan akan ada dalam genggamanNYA. 

Masyarakat disana Gunung Bromo dianggap sebagai tempat yang suci, maka dari itu setiap tahun sekali ditempati upacara YADNYA KASODO. Pusat ritual tersebut ditempatkan di pure dan dilanjutkan kepuncak Bromo , upacara tersebut dilaksanakan ditengah malam, yang bertepatan pada tanggal 14 -15 dibulan Kasodo menurut kalender jawa yang bertepatan bulan purnama.
Pada sa’at ritual tersebut masyarakat suku tengger memohon kepada TUHAN YANG MAHA ESA kemudahan dalam segala hal, kesembuhan penyakit, panen berlimpah ruah, tolak balak dll bagi yang melempar kekawah Bromo, sementara masyarakat yang lain turun ketebing kawah sambil menangkap sesaji sebagai persembahan dari sang Maha Pencipta.

No comments:

Post a Comment